REVITASLISASI
KURIKULUM TERHADAP KEUALITAS PENDIDIKAN
dengan diberikannya pelatihan model model pembelajaran
fisika...... dalam workkhsof mgmp fisika smk kab tasikmalaya, mampukah kita
mengaplikasikan dalam dunia nyata kita selama mengajar......... pada akhirnya
bukan persoalan model ataupun metode pembelajaran..... yang salah ataupun kurang relevan tapi
bagaimana kita menumbuhkan motivasi belajar anak didik kita untuk melanjutkan
ke jenjang yang lebih tinggi, dengan semangat juang yang tinggi kita hipnotis
anak didik kita menjadi ilmuan ataupun pakar terbaik untuk mengharumkan nama
bangsa walaupun dengan kondisi ekonomi orang tuanya yang pas-pas an..... kita
pasilitasi anak didik kita, kalo perlu kita bimbing anak didik kita supaya bisa
mendapatkan beasiswa...... realita yang ada dilapangan kurang semangatnya siswa
dalam belajar fisika karena secara substansi mindset siswa, fisika kurang
begitu bermanfaat dalam kehidupan sehari-harinya, toh saya setelah lulus akan
bekerja. seolah tidak akan berguna lagi hukum newton misalnya... toh g mungkin
pula bos saya nanti akan nanya hukum newton setelah saya bekerja... walauppun
ini mungkin pola fikir yang salah dari siswa, dan dilontarkan oleh siswa yang
kurang bersemangat dalam belajar, tapi paling tidak ini menjadi gambaran
sedikit diantara sekian banyak siswa akan pola fikir siswa pada umunya.... selamat mengkaji,,,
bergantinya kurikulum ktsp menjadi kurikulum 2013 merupakan
suatu langkah awal pemerintah guna memperbaiki kualitas pendidikan bangsa....
secara substansional kurikum 2013 merupakan modifikasi dari kurikulum kbk dan
ktsp, dengan berbagai pendekatan kurikulum iini mencoba memberikan solusi
terbaik guna memperbaiki kualitas pendidikan. Berbagai metode ataupun model
pembelajaran yang dilontarkan oleh para pakar pendidikan coba diterapkan oleh
para praktisi pendidikan melalui berbagai pelatihan-pelatihan. Secara eksplisit
kurikulum ini memberikan gambaran mimpi yang bergitu nyata akan keberhasilannya
dalam memperbaiki kualitas pendidikan, namun realita di lapangan bukan
persoalan kurikulum yang dijabarkan melalui berbagai model pembelajaran, tapi
bagaimana semua stek holder pemangku bidang pendidikan saling bekerjasama guna
meningkatan kualitas pendidikan, tanpa adanya kepentingan-kepentingan lain yang
akan menguntungkan pribadi, ataupun golongan/kelompok tertentu..... realisasi
anggaran pendidikan 20% harus betul2 menjadi tameng /payung untuk semua
pemangku pendidikan, bukan hanya menjadi alat ataupun boneka saja bagai mereka
yang mencoba meraih keuntungan dengan mengatas namakan pendidikan. Tujangan sertifikasi
harus menjadi daya jual bagi pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan,
bukan hanya sebuah program saja tanpa adanya kontroling yang jelas di lapangan,
tunjangan sertivikasi harus menjadi nilai bagi mereka yang harus dibayar mahal
untuk mencerdaskan anak didiknya guna meningkatkan kualitas pendidikan kita.